Jumat, 26 Februari 2016

TERNYATA..

"Ibu.. Ibu.." Teriak anaknya sambil terburu-buru masuk ke dalam rumah. 
"Ada apa Nak?" Saut ibunya. 
Saat itu Novi, seorang mahasiswa semester 4 di Universitas ternama di Jawa Barat. Akan mengadakan perlombaan, dia di percaya dosen untuk mewakili perlombaan menulis se Provinsi Jawa Barat. Mendengar cerita tersebut, sang ibu sangat bangga padanya. Novi mempersiapkan dirinya, belajar dan banyak membaca, cukup melatih dirinya agar tidak terlalu canggung saat mengahadapi perlombaan nanti.
Hari yang di nanti telah tiba. Segala persiapan telah novi siapkan dari awal. Mental, Ilmu, dan terutama Doa dari kedua orangtua nya. Dengan rasa percaya diri, novi beserta kedua orangtua nya yang saat itu mengantarkan sekaligus mendampingi novi untuk melaksanakan perlombaan. Tak henti henti nya memberikan semangat kepada anak tercinta nya itu. 
"Ayah.. Ibu.. Novi mohon restu nya. Doa kan Novi, ini impian Novi". Ucap Novi sambil mencium tangan kedua orangtua nya.
Perlombaan berlangsung cukup meriah. Tak kalah meriah dengan peserta-peserta lainnya. Saat itu Novi cukup di buat deg-deg an melihat semua peserta yang menurutnya sangat luar biasa hebat nya. Tetapi rasa percaya diri, optimis dan restu orangtua nya, tidak membuat Novi patah semangat untuk meraih apa yang dia impikan. Perlombaan berlangsung selama berjam-jam. Para Juri nampaknya sangat kebingungan untuk memilih yang terbaik diantara yang terbaik. 
"Ya Tuhan.. Jikalau ini jalanku untuk meraih kesuksesan dan mewujudkan segala impianku.. Tolong jadikanlah ini semua kenyataan". Gumam Novi dalam hatinya. 
Keputusan para Juri akan di umumkan. Novi beserta kedua orangtua nya berharap cemas dengan hasilnya nanti. Mereka saling memanjatkan Doa di dalam hati. Novi nampak erat memeluk tubuh sang Ibunda tercinta. Juri mengumumkan Juara paling terbawah, tidak ada nama Novi Aryanti di panggilnya. Urutan 5 besar mulai di umumkan.
"Urutan 5 ialah.." Ucap salah satu Juri. Suasana semakin tak karuan. Novu semakin tidak percaya diri, dia takut gagal. Dia belum juga mendengar nama nya disebut. 
"Baiklah.. Ini penentuan terakhir, tinggal 3 besar yang belum kami sebutkan. Sebenarnya ada 2 orang peserta yang penilaiannya seimbang, kami cukup di buat kebingungan mana yang harus kami pilih. Dan kami sepakat, semua Juri telah menentukan pilihan. Bahwa, yang pantas menjadi Juara Pertama, ialah..". Suasana semakin tegang, Novi masih tetap memeluk sang Ibunda dengan erat. 
"Juara nya ialah.. Novi Aryanti. Selamat kamu pantas mendapatkannya". 
Dicium kedua kaki orangtua nya. Novi menangis, dia terkejut, terharu, dia tidak bisa mengatakan apapun, senang, bangga. Novi bergegas naik keatas panggung. 
"Ya Tuhan.. Ini kenyataannya.. Ini pembuktiannya.. Ini untuk keluargaku.. Terimakasih Tuhan". Tiada hentinya dia berkata dalam hati.TULISAN

7 komentar:

  1. mba mega mau tanya kalo penulisan kata "orang tua" itu di pisah apa disatukan??

    .soalnya tadi saya baca ada di blog sebelah ada komen dari mba anna Farida katanya dia pernah menemukan kata “orang tua” yang berarti ayah ibu & orang yang sudah tua. sedangkan katnya Di KBBI tidak ada entri “orangtua”. Bagaimana menurut mba mega? Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih mba nisa masukkannya
      Saya pun blm begitu mengerti mana kata-kata yang sebenarnya
      Banyak penulis lain berbeda pendapat
      Setiap kata memiliki artinya
      Seperti orangtua
      Jikalau dipisah misalnya Orang tua = orang yang berusia, lebih tua. Tapi makna nya itu untuk orang yang lebih tua, entah untuk 1orang atau lebih
      Ada juga seperti Orangtua = ayah/ibu, itu di pergunakan entah untuk berdua atau bahkan untuk ayah/ibu orang lain.

      Hapus
  2. Ketegangannya belum terasa mbk..

    BalasHapus
  3. Ketegangannya belum terasa mbk..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe iya ya mba, cerita nya terlalu saya percepat, jadi belum terlalu terasa ketegangannya, terimakasih masukannya sangat membantu

      Hapus
  4. Pentingnya meminta doa dan restu kepada orang tua ya Mbak, sebab itu menjadi kunci kesuksesan setiap anak. ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul, banyaknya hambatan pun pasti akan diberi jalan jika ridho dan restu orang tua mengiringi

      Hapus