Senin, 29 Februari 2016

Mengapa saya mengikuti kegitan OneDayOnePost

     Mengapa saya mengikuti kegiatan ODOP? Ya, OnedayOnePost. Pertanyaan yang kini menjadi topik kita saat ini. 
     Pada awalnya saya mengenal adanya kegiatan ini, secara tidak sengaja sih. Rekan saya yang memberitahukan kegiatan ini melalui salah satu sosial media, respon biasa pada saat itu yang saya rasa hehe ya maklum lah saya belum begitu tau maksud dari kegiatan ini. Setelah saya tengok kiriman dari teman saya, saya simak baik-baik apa maksud kegiatan ini. Ternyata membuat saya menjadi tertarik, tertantang, saya merasa inilah saatnya saya memulai aktivitas saya yang dahulu sempat beberapa tahun ke belakang terbengkalai, hingga akhirnya saya merasa belum mampu lagi untuk menulis. 
     Saya iseng-iseng mencoba untuk mendaftarkan diri saya ke dalam kegiatan tersebut, ternyata saya lebih dulu bergabung di kegiatan ini. Teman saya, dia masih memikirkan bagaimana caranya bisa bergabung haha ya maklum, mungkin dia sedikit lelah dengan aktivitas lainnya. 
     Setelah saya terdaftar, awal mula saya tidak mengenal beberapa anggota lainnya di komunitas ini. Yang saya ketahui hanya pihak pihak tertentu saja seperti Bang Syaiha dan Mbak Julia, begitu juga yang lainnya. Kami saling berkenalan satu sama lain melalui grup komunitas ini. Beberapa waktu kemudian, perbincangan kami semakin luas, kami saling memperkenalkan diri masing-masing. Disamping itu, saya tak henti nya menyuruh kerabat saya untuk bergabung di komunitas positif ini. Saya kira asal dari Bandung hanya saya saja haha ternyata tidak, masih ada rekan saya Gilang dia pun berasal dari Bandung. Ada pula kakak-kakak lainnya yang mampu berbahasa Jawa Barat khususnya Sunda, yang kini sedang melaksanakan kegiatan diluar. Wah sangat hebat-hebat kakak-kakak lainnya, terutama dalam ilmu serta kesuksesan mereka masing-masing. 
     Adrenalin saya semakin tertantang setelah saya melihat beberapa blog dari mereka. Tulisan mereka sangat bagus-bagus dan berbobot. "Saya harus mampu seperti mereka, saya harus banyak belajar dari mereka.." itulah yang saat ini ada di dalam benak saya. Karena memang, hasil karya mereka sangat bermanfaat, mereka menulis dengan cara mereka sendiri, memiliki ciri khas mereka sendiri. 
     Setelah beberapa hari kemudian, kami di beri beberapa peraturan dalam bentuk pdf, yang berisi segala hal yang harus kita lakukakan dan terbilang wajib. Sempat terpikir dalam benak saya bahwa saya ingin mundur. Tapi nyali saya berkata lain, tantangan ini akan terasa sulit jikalau saya katakan ini sulit. Dan juga sebaliknya, tantangan ini akan terasa mudah dilalui jikalai saya katakan ini mudah, lambat laun saya yakin mampu melalui nya. 
     Motivasi, percaya diri, serta keinginan kuat selalu saya tanam agar saya mampu menjalankan ini semua dengan mudah.TULISAN

Minggu, 28 Februari 2016

ADA SAAT NYA TIBA

     Kasih ini entah tumbuh dan berkemvang darimana awalnya. Saat itu Novia masih berada dalam pangkuan Arfa, mereka menjalin kasih cukup lama. Kedua orang tua mereka sudah saling mengenal satu sama lain.
     Arfa bekerja di salah satu perusahaan swasta di Bandung sedangkan Novia bekerja di Bekasi. Jarak tidak menjadi halangan bagi Arfa untuk selalu menemui Novia di sela kesibukkannya. Perjuangan Arfa terbilang luar biasa untuk hubungan LDR ini. Ya LDR, kata yang sangat terkenal di kalangan para remaja yang memadu kasih dan terhalang jarak serta waktu.
     Dalam hubungan mereka, sebenarnya Novia lebih mengenal dekat kepada Ab. Ya, itu panggilan yang biasa Novia gunakan. Mungkin hanya dirinya lah yang lebih mengetahui siapa itu Ab. Ab seorang pria terbilang mapan, dia mengenal Novia sudah sejak lama. Mereka saling mengenal dekat hanya lewat sosial media.
     Perhatian, ilmu, dan lainnya sering Ab utarakan pada Novia. Hal tersebut cukup membuat Novia nyaman. Hubungan ab dan Novia tidak cukup sampai disini. Mereka tetap menjalin hubungan lewat sosial media. Sedangkan Arfa kekasih Novia, dia pria yang dapat di katakan cukup mapan. Tetapi cara dia bersikap terhadap Novia terkadang membuat dia kesal. Pada awalnya mereka mereka memiliki beberapa kesamaan, Novia sempat berfikir mungkin Arfa adalah jodohnya kelak. Tetapi tidak, takdir berkata lain, perbedaan pendapat kini mulai terjadi, selisih paham mulai muncul di kehidupan sepasang kekasih ini. 
     Perdebatan yang muncul kepada mereka, tidak menjadi beban untuk Novia. Tetap kembali lagi pada Ab. Dia seseorang yang mampu menenangkan Novia. Perasaan Novia terus dibuat nyaman oleh nya. Lambat laun ada perasaan aneh pada diri Novia. "Perasaan apa ini?" Ucap Novia dalam hatinya. 
     Dia belum begitu paham perasaan apa yang sebenarnya ada pada Novia. Tetapi di balik sikap Ab kepada Novia, sebenarnya itu semua Ab lakukan karena dia memiliki perasaan lebih padanya. Tetapi dia sadar bahwa Novia tidak sendiri sekarang. Dia pun percaya bahwa suatu saat kelak dia dapat memiliki Novia. Sempat tersimpan dibenak Ab, "Aku seorang tulang punggung keluarga, tanggung jawab ku saja masih aku pikul berat untuk mereka, apakah aku mampu jikalau suatu saat kelak aku bersamanya?" Pertanyaan ini tiba-tiba terbesit dalam pikiran Ab. 
     Kembali pada kisah antara Novia dan Arfa. Mereka kini sering berselisih paham, hubungan mereka semakin tidak membaik. Novia perlahan mulai menjauh. Ya, mungkin dia rasa terlalu lelah dengan semuanya. Kejadian yang terus berlanjut membuat Novia menyerah, dia memilih untuk mundur. Beberapa kali Arfa meminta maaf dan berusaha agar mereka kembali bersatu. Tapi tetap saja usaha Arfa tidak membuahkan hasil. Novia lebih memilih beristirahat dari kekacauan yang telah dia alami. 
     Apa kabar dengan Novia? 
     Bagaimana hubungan dia bersama Ab sekarang? 
     Apa setelah ini Novia bersama Arfa akan kembali lagi? 
     Pertanyaan yang cukup untuk mewakili cerita diatas. Ternyata Novia dan Ab masih menjalin hubungan, mereka masih bertegur sapa lewat berbagai sosial media. Seperti di awal, Novia selalu dibuat nyaman oleh Ab. Ab ternyata mengetahui bahwa seorang Novia sekarang sendiri. "Kesempatan bagiku.." Sempat terbesit dalam benak Ab saat itu. 
     Beberapa lama Novia dan Ab semakin dekat. Novia dibuat bingung, apakah Ab menyukainya atau tidak. Maksud sikap Ab selama ini terhadap Novia sebenarnya apa. Itulah yang kini menjadi pertanyaan dalam hati Novia. 
     Semakin jauh hubungan mereka. Novia kini menginginkan kepastian dari Ab. Saat Ab menjawabnya, suatu hal mengganjal bagi Novia. Alasan yang di sampaikan Ab tidak terlalu bisa dia terima. "Aku takut kamu tidak bahagia. Tanggung jawabku cukup berat. Aku takut kamu tidak bisa menerima kekuranganku dan keluarga" Ucap Ab. 
    Tetapi pernyataan tersebut tidak membuat rasa penasaran Novia terjawab. Tetapi sikap Ab tetap sama seperti dulu, sikap itu semakin membuat Novia dilema. Dia dibuat kebingungan, apa yang sebenarnya Ab inginkan. Setiap Novia bertanya, jawaban yang sama dia terima. Alhasil Novia perlahan memilih untuk menjauh, dia lelah, dia takut perasaannya terlalu dalam dan hancur apabila hubungan mereka masih dalam ketidak pastian. "Aku menyayangimu Ab.. Tapi kenapa kau perlakukanku seperti ini? Perasaanku sudah terlalu dalam kepadamu.." Ungkap Novia dalam hatinya. 
     Jarak itu, mungkin Ab mulai merasakan ada perbedaan yang muncul dari Novia. Novia perlahan mulai menjauh, sikap Ab kini mulai meyakinkan Novia. Mungkin dengan alasan Ab takut kehilangan wanita yang dia idamankan sejak dulu. 
     Pemikiran Ab mengenai keputusannya terdahulu mulai dia reda. "Kini dia di depanku, bahkan berada di sampingku, aku takut jikalau dia di miliki lagi oleh yang lain, semua pasti ada resikonya. Termasuk resiko ku terhadap keluarga, maka aku harus siap mengambil apapun resikonya nanti, ya.. Aku dan Novia" terbesit dalam pikiran Ab.
     Ab memulai kembali hubungan bersama Novia, Ab terus berusaha meyakinkan Novia akan perasaannya kini. Meski Novia sempat menjauh, kini dia dapat menerima kembali kedatangan Ab, karena dia tau sepertinya Ab pun memiliki perasaan yang sama kepadanya dan begitu pula sebaliknya. Perbincangaan mereka semakin jauh dan mendalam. Kini telah saatnya Novia menjadi milik Ab seutuhnya. Mereka berdua siap untuk menanggung segala resiko nya kelak. 

Sabtu, 27 Februari 2016

Kuasa-Mu

Kuasa-Mu 

Kami terjun menginjak bumi dari kehendak-Mu
Engkau racik kami dengan berbagai macam bumbu
Suatu racikan yang kami anggap mustahil
Engkau sulap menjadi karya yang mahal

Lahir dengan kesucian
Berkembang dengan akal pikiran 
Berjalan dengan lengkap penuh kasih sayang
Berkarya dengan pemikiran matang 

Adanya kelak Engkau menutup semua keindahan itu sekarang 
Perlahan kami mulai kering terhempas seperti karang 
Mudah pula kau injak 
Dan kau kubur hingga tak bertapak 
TULISAN

Jumat, 26 Februari 2016

TERNYATA..

"Ibu.. Ibu.." Teriak anaknya sambil terburu-buru masuk ke dalam rumah. 
"Ada apa Nak?" Saut ibunya. 
Saat itu Novi, seorang mahasiswa semester 4 di Universitas ternama di Jawa Barat. Akan mengadakan perlombaan, dia di percaya dosen untuk mewakili perlombaan menulis se Provinsi Jawa Barat. Mendengar cerita tersebut, sang ibu sangat bangga padanya. Novi mempersiapkan dirinya, belajar dan banyak membaca, cukup melatih dirinya agar tidak terlalu canggung saat mengahadapi perlombaan nanti.
Hari yang di nanti telah tiba. Segala persiapan telah novi siapkan dari awal. Mental, Ilmu, dan terutama Doa dari kedua orangtua nya. Dengan rasa percaya diri, novi beserta kedua orangtua nya yang saat itu mengantarkan sekaligus mendampingi novi untuk melaksanakan perlombaan. Tak henti henti nya memberikan semangat kepada anak tercinta nya itu. 
"Ayah.. Ibu.. Novi mohon restu nya. Doa kan Novi, ini impian Novi". Ucap Novi sambil mencium tangan kedua orangtua nya.
Perlombaan berlangsung cukup meriah. Tak kalah meriah dengan peserta-peserta lainnya. Saat itu Novi cukup di buat deg-deg an melihat semua peserta yang menurutnya sangat luar biasa hebat nya. Tetapi rasa percaya diri, optimis dan restu orangtua nya, tidak membuat Novi patah semangat untuk meraih apa yang dia impikan. Perlombaan berlangsung selama berjam-jam. Para Juri nampaknya sangat kebingungan untuk memilih yang terbaik diantara yang terbaik. 
"Ya Tuhan.. Jikalau ini jalanku untuk meraih kesuksesan dan mewujudkan segala impianku.. Tolong jadikanlah ini semua kenyataan". Gumam Novi dalam hatinya. 
Keputusan para Juri akan di umumkan. Novi beserta kedua orangtua nya berharap cemas dengan hasilnya nanti. Mereka saling memanjatkan Doa di dalam hati. Novi nampak erat memeluk tubuh sang Ibunda tercinta. Juri mengumumkan Juara paling terbawah, tidak ada nama Novi Aryanti di panggilnya. Urutan 5 besar mulai di umumkan.
"Urutan 5 ialah.." Ucap salah satu Juri. Suasana semakin tak karuan. Novu semakin tidak percaya diri, dia takut gagal. Dia belum juga mendengar nama nya disebut. 
"Baiklah.. Ini penentuan terakhir, tinggal 3 besar yang belum kami sebutkan. Sebenarnya ada 2 orang peserta yang penilaiannya seimbang, kami cukup di buat kebingungan mana yang harus kami pilih. Dan kami sepakat, semua Juri telah menentukan pilihan. Bahwa, yang pantas menjadi Juara Pertama, ialah..". Suasana semakin tegang, Novi masih tetap memeluk sang Ibunda dengan erat. 
"Juara nya ialah.. Novi Aryanti. Selamat kamu pantas mendapatkannya". 
Dicium kedua kaki orangtua nya. Novi menangis, dia terkejut, terharu, dia tidak bisa mengatakan apapun, senang, bangga. Novi bergegas naik keatas panggung. 
"Ya Tuhan.. Ini kenyataannya.. Ini pembuktiannya.. Ini untuk keluargaku.. Terimakasih Tuhan". Tiada hentinya dia berkata dalam hati.TULISAN